TUGAS 4 PENGANTAR MANAJEMEN
1. A. apa yang dimaksud dengan manajemen
=Manajemen adalah sebuah proses untuk mengatur sesuatu yang dilakukan oleh sekelompok orang atau organisasi untuk mencapai tujuan organisasi tersebut dengan cara bekerja sama memanfaatkan sumber daya yang dimiliki.
Secara etimologi kata manajemen diambil dari bahasa Perancis kuno, yaitu menagement,
yang artinya adalah seni dalam mengatur dan melaksanakan. Manajemen
dapat juga didefinisikan sebagai upaya perencanaan, pengkoordinasian,
pengorganisasian dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran
secara efisien dan efektif.
Efektif
dalam hal ini adalah untuk mencapai tujuan sesuai perencanaan dan
efisien untuk melaksanakan pekerjaan dengan benar dan teroganisir.
Menurut T. Hani Handoko, ada tiga alasan utama mengapa manajemen diperlukan:
- Manajemen diperlukan agar tujuan pribadi dan organisasi dapat tercapai
- Berikutnya, manajemen juga diperlukan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan, sasaran, dan kegiatan, yang saling bertentangan dari pihak yang punya kepentingan dalam organisasi.
- Manajemen dibutuhkan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas suatu kerja organisasi
Sebuah
organisasi yang sedang berkembang membutuhkan manajemen dalam beberapa
hal; mencakup manajemen strategi, manajemen sumber daya manusia,
produksi, pemasaran, dan manajemen lainnya.
B. Apa dampak dari seseorang yang akan timbul jika mempelajari ilmu manajemen
1. Sebagai Bahan Evaluasi & Keputusan Bisnis
Evaluasi adalah proses penilaian dan pengukuran efektivitas strategi yang telah digunakan dan yang telah dilakukan di masa yang telah lalu untuk mencapai tujuan dari suatu perusahaan. Hasil dari analisis risiko bisnis akan menjadi sebuah bahan bagi Anda untuk mengevaluasi apakah cara-cara yang telah dilakukan selama ini adalah cara-cara yang sudah benar dan tepat untuk mencapai tujuan bisnis? Serta agar Anda tidak melakukan kesalahan yang sama, yang pernah Anda lakukan di masa yang lalu sehingga menyebabkan Anda terhambat untuk mencapai tujuan Anda. Dengan adanya evaluasi, Anda akan lebih mudah membuat suatu keputusan usaha yang lebih tepat.
2. Peningkatan Produktivitas & Keuntungan
Produktivitas merupakan suatu kegiatan produksi yang menjadi sebuah ukuran bagaimana baiknya sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal. Melalui manajemen risiko bisnis yang Anda lakukan, Anda bisa menjadi lebih berhati-hati dalam menjalankan bisnis dan terhindar dari jatuh ke dalam lubang yang sama. Hal ini otomatis akan membantu Anda meningkatkan produktivitas yang terjadi, serta keuntungan yang diperoleh akan ikut meningkat dibandingkan dengan sebelum adanya manajemen risiko bisnis yang dilakukan.
3. Memudahkan Estimasi Biaya
Estimasi biaya adalah perhitungan kebutuhan biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu kegiatan atau pekerjaan. Estimasi biaya adalah hal yang sangat penting dalam sebuah bisnis. Ketidakakuratan estimasi biaya dapat memberikan dampak yang negatif bagi pihak-pihak yang terlibat dan untuk berjalannya proses produksi itu sendiri, seperti terhambatnya proses produksi dalam suatu perusahaan. Dengan adanya analisis serta manajemen risiko akan mempermudah Anda untuk menghitung estimasi biaya yang dibutuhkan, seperti estimasi biaya produksi bisnis Anda.
2. SEBUTKAN 5 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN BAGI SUATU ORGANISASI YANG MENJALANKAN FASE-FASE MANAJEMEN DENGAN BAIK DAN BENAR
KEUNTUNGAN FASE-FASE MANAJEMEN
|
KERUGIAN FASE-FASE MANAJEMEN
|
|
1.
Pengelolaan risiko secara eksplisit
memperhitungkan ketidakpastian.
2.
Pengelolaan risiko tidak membutuhkan
ketersediaan informasi yang memadai.
3.
Pengelolaan risiko mempertimbangkan
faktor manusia dan budaya.
4.
· Pengelolaan risiko bukan transparan dan
inklusif.
5.
Pengelolaan risiko menciptakan dan
melindungi nilai.
|
3. A. Apa yang dimaksud dengan organisasi
Sementara dalam dunia bisnis, organisasi merupakan sekelompok orang yang melakukan kolaborasi untuk mencapai tujuan secara komersial dengan struktur yang jelas serta memiliki budaya kerja khusus.
B. MENGAPA ORANG BANYAK MASUK DALAM SUATU ORAGNISASI
1. Bergabung dengan organisasi akan memberimu banyak kesempatan untuk bertemu dengan banyak orang yang menginspirasi.
Pada fase awal kamu diterima di organisasi, kamu mulai belajar bahwa di organisasimu ada senior yang sudah lama menjabat dan mengurus. Kamu akan ditempatkan dengan orang yang berbeda latar belakang, budaya, etnis, agama dan pemikiran dengan kamu. Fase ini mengajarkanmu, untuk mulai beradaptasi dan bergaul dengan mereka.Atasanmu di sini bukanlah dosen yang wajib mengajarimu tiap hari. Mereka adalah calon-calon pemimpin masa depan, yang bisa kamu ajak berdiskusi untuk dapat menginspirasi dirimu mengenai terobosan yang mereka buat.
Sedang rekan-rekan kerjamu di organisasi adalah tempat dimana kamu dapat terus belajar untuk berbagi berbagai kisah, mendengarkan cerita hidupnya agar kamu menjadi pemimpin yang mampu mengerti bahwa segala hal punya alasannya.
2. Kamu mulai belajar bahwa tekanan membuat mentalmu dirimu menjadi lebih kuat dan bijaksana dalam memandang permasalahan.
Periode 1-2 tahun menjabat di organisasi, mengajarkanmu banyak hal. Dari mulai tekanan secara mental baik dari dalam dan luar, setiap deadline yang tak kunjung berhenti, complain ataupun komentar dari anggota organisasi, dan yang paling penting caci makian yang seakan-akan kamu tidak bisa apa-apa dan belum bisa melakukan yang terbaik.
Tapi di balik itu semua, fase ini melatihmu untuk jadi pribadi yang lebih kuat dari sebelumnya, agar siap menyongsong masa depan untuk menghadapi tekanan yang jauh lebih berat lagi. Fase ini juga mengajarkan kamu untuk jauh lebih bijak dalam berbicara, mengambil keputusan, dan merespon setiap tekanan yang masuk di diri kamu.
3. Dalam organisasi kamu akan terbiasa melihat segala hal dari sudut pandang yang berbeda, sehingga pemikiranmu jadi terbuka dan tidak egois.
Pengambilan suatu kebijakan/keputusan yang sulit, membuat kamu belajar apa penyebab di balik segala hal yang terjadi. Ternyata, di sini ada perbedaan pendapat antara organisator yang satu dan yang lain.
Tahap ini membuka perspektifmu lebih luas, akan cara pikir rekan organisasimu. Seperti, mengapa mereka memilih option A dibanding option B, dari beberapa option manakah yang paling efektif dan bisa diterima oleh semua anggota, dan masih banyak hal lainnya.
Tahap ini juga mengajarkanmu untuk tidak egois terhadap dirimu sendiri, tapi mau menerima pendapat orang lain secara tulus dan bijak, dan bukan membicarakan keputusannya yang dinilai salah di belakang anggota yang lainnya.
4. SEBUTKAN DAN JELASKAN 4 FASE-FASE MANAJEMEN
Fase 1: Pemikiran Awal Manajemen
Adam Smith berkesimpulan bahwa suatu pembagian kerja bisa meningkatkan tingkat produktifitas dengan:
- Menghemat waktu
- Meningkatkan ketrampilan para pekerja
- Menciptakan mesin serta penemuan yang lain yang bisa menghemat tenaga kerja
Fase 2: Era Manajemen Sains
Fungsi fungsi manajemen menurut Henry Fayol tersebut antara lain
- Merancang
- Mengorganisasi
- Memerintah
- Mengkoordinasikan
- Mengendalikan
Fase 3: Era Manusia Sosial
Pada akhir era manajemen sains ditandai dengan adanya madzab perilaku dalam pemikiran tentang manajemen.
>
Mahzab ini tidak memperoleh pengakuan luas hingga tahun 1930-an.
Yang menjadi katalis utama atas kelahiran mahzab ini adalah studi penelitian yang dikenal dengan eksperimen Hawthrone.
Eksperimen ini dilaksanakan pada tahun 1920 an hingga 1930 an yang bertempat di pabrik Hawthrone yang dimiliki Western Electric Company.
Pada awalnya, kajian ini hanya bertujuan untuk mempelajari pengaruh penerangan lampu terhadap produktifitas kerja. >
Dan hasil kajiannya mengindikasikan insentif semisal jabatan, lama jam kerja, upah, periode istirahat memiliki pengaruh yang sedikit terhadap output para pekerja dibandingkan tekanan kelompok, rasa aman dan penerimaan kelompok.
Peneliti kemudian menyimpulkan bahwa norma sosial atau standar kelompok adalah penentu yang utama perilaku kerja tiap individu
Ahli lainnya. Mary Parker Follet menerbitkan bukunya yang berjudul "Creative Experience" - 1924 berisikan suatu filosofi bisnis yang lebih mengutamakan integrasi sebagai sebuah cara dalam mengurangi konflik tanpa dominasi maupun kompromi.
Follet berpendapat bahwa tugas pemimpin adalah menentukan tujuan sasaran organisan serta mengintegrasikannya dengan tujuan kelompok dan tujuan individu, organisasi harus berdasarkan pada etika kelompok daripada individualisme.
Jadi dengan demikian para manajer dan karyawan harusnya menjadikan mereka sebagai mitra, bukan sebagai lawan.
Buku "The Functions of the Executive" yang diterbitkan pada tahun 1938 oleh Chester Barnard menggambarkan teori tentang organisasi dalam upayanya merangsang orang lain untuk memeriksa sifat sistem koperasi.
Menelaah perbedaan antara motif pribadi dengan organisasi, Barnard kemudian menjelaskan dikotomi "efektif - efisien".
Efektivitas menurut Barnard saling berkaitan dengan pencapaian tujuan, dan efisiensi merupakan sejauh mana motif motif para individu bisa terpuaskan.
Barnard memandang organisasi formal sebagai suatu sistem yang terpadu yang menjadikan kerjasama, tujuan, dan kominikasi sebagai elemen yang universal.
Sementara itu pada organisasi yang bersifat informal, kekompakan, komunikasi dan pemeliharaan perasaan harga diri sangat diutamakan.
Barnard juga mengembankan teori "penerimaan otoritas" yang berlandaskan pada gagasan ide bahwa atasan hanya mempunyai wewenang jika bawahannya menerima otoritas.
# Fase 4: Era Modern
Dalam era modern manajemen ditandai dengan munculnya konsep manajemen kualitas total pada abad ke 20 yang kenalkan oleh ahli manajemen W. Edwards Deming dan Joseph Juran.
Deming yang di Jepang dianggap sebagai bapak kontrol kualitas berpendapat bahwa mayoritas permasalahan dalam hal kualitas bukanlah berasal dari kesalahan para pekerja, tetapi pada sistemnya.
Dia menekankan akan pentingnya peningkatan kualitas dengan menyusun teori lima langkah reaksi berantai. Apabila kualitas bisa ditingkatkan maka:
- Berkurangnya biaya karena biaya untuk perbaikan berkurang, kesalahan yang sedikit, minim terjadi penundaan serta pemanfaatan yang jauh lebih baik atas waktu serta material
- Produktifitas meningkat
- Pangsa pasar yang meningkat dikarenakan peningkatan terhadap kualitas serta penurunan harga
- Keuntungan meningkat sehingga bisa perusahaan bisa bertahan
- Jumlah pekerjaan bertambah.
- 5. JELASKAN 3 KETERAMPILAN YANG HARUS DIMILIKI OLEH SEORANG MANAJER DAN KAITKAN DENGAN TEKNIK MANAJEMEN DI ORGANISASI
Keterampilan Konseptual (Conceptual Skills)
Keterampilan Konseptual adalah kemampuan manajer untuk melihat keseluruhan organisasi sebagai suatu entitas yang lengkap. Keterampilan Konseptual ini meliputi pemahaman tentang kerjasama setiap unit kerja dalam organisasi beserta pemahaman tentang ketergantungan satu unit kerja dengan unit kerja lainnya, perubahan pada suatu unit kerja juga akan mempengaruhi unit kerja atau bagian lainnya. Keterampilan ini meliputi pemahaman tentang hubungan antar institusi, industri dan masyarakat serta pemahaman tentang pengaruh faktor-faktor politik, sosial dan kondisi ekonomi suatu negara terhadap bisnis perusahaannya. Dengan pemahaman-pemahaman tersebut, seorang manajer tingkat tinggi atau Top Management dapat memahami kondisi bisnis secara keseluruhan dan mengambil tindakan yang tepat untuk kesuksesan organisasinya.
Keterampilan Berhubungan dengan Orang lain (Humanity Skills)
Keterampilan berhubungan dengan Orang lain atau Humanity Skill ini adalah kemampuan manajer untuk berinteraksi secara efektif dengan anggota organisasinya serta membangun pemahaman dan usaha kooperatif dalam tim yang dipimpinnya. Keterampilan ini akan memungkinkan para manajer untuk menjadi pemimpin dan memotivasi karyawannya untuk mendapatkan prestasi kerja yang lebih baik. Selain itu, para Manajer juga harus dapat memanfaatkan potensi karyawannya secara efektif di perusahaan.
Komunikasi juga merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam Keterampilan ini. Komunikasi yang baik dan efektif akan memberikan dampak positif terhadap karir manajer yang bersangkutan dan juga dalam pencapain tujuan organisasi. Keterampilan berhubungan dengan orang lain atau Humanity Skill ini penting bagi semua tingkatan manajemen di suatu organisasi atau perusahaan. Keterampilan ini juga disebut sebagai Keterampilan Interpersonal (Antarpribadi) atau Human Skill (keterampilan kemanusiaan).
Keterampilan Teknis (Technical Skills)
Keterampilan Teknis ini adalah Kemampuan atau pengetahuan untuk menggunakan teknik tertentu dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan tertentu. Contohnya seperti kemampuan dan pengetahuan untuk merancang produk, memperbaiki mesin, mengoperasikan mesin, merakit komputer, membuat program komputer, menyiapkan pembukuan dan laporan keuangan, menjual produk, menciptakan lagu, memasak makanan dan lain sebagainya. Keterampilan Teknik ini merupakan keterampilan yang penting bagi manajer di tingkat pertama namun kurang penting atau tidak wajib untuk dimiliki oleh manajemen tingkat atas.
DAFTAR PUSTAKA: